Tenaga kesehatan, utamanya perawat sebagai ujung tombak layanan di bangsal rawat inap diharapkan memiliki pengetahuan prinsipprinsip dasar pemberian obat. Pengobatan atau terapi inhalasi adalah pemberian obat. Pemberian obat pada asma dapat berbagai macamn cara yaitu parenteral, per oral, atau perinhalasi. Tujuan pemberian obat dengan cara ini adalah agar absorpsi obat lebih cepat.
Terapi inhalasi adalah pemberian obat ke dalam saluran napas dengan cara inhalasi. Prinsip terapi inhalasi terapi inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui penghisapan. Ada beberapa rute pemberian obat, disini kami akan membahas pemberian obat sublingual. Umumnya, pemberian obat melalui jaringan subkutan ini dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Prinsip alat nebulizer adalah mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol. Pemberian obat intra kutan bertujuan untuk melakukan skintest atau tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan digunakan. Terapi inhalasi merupakan pilihan terapi pemberian obat dengan tujuan untuk mengontrol atau terapi kondisi akut pada penderita penyakit paru obstruksi berbagaimacam cara dan peralatan inhalasi telah dikembangkan dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya pemberian obat obatan dengan cara inhalasi harus. Sebelum meresepkan nebuliser, uji coba di rumah sebaiknya dilakukan untuk memantau peak flow pada terapi standar selama 2 minggu dan terapi nebuliser selama 2 minggu.
Dalam pemberian obat kumur pasien disarankan untuk berkumur dengan obat yang telah ditentukan, siapkan pula wadah untuk membuang cairan kumur. Mengenai nebulizer dan penguapan merupakan suatu cara pemberian obat melalui inhalasi pernafasan. Saluran nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya, misalnya salbotamol ventolin, combivent, berotek untuk. Terapi inhalasi merupakan pilihan terapi pemberian obat dengan tujuan untuk mengontrol atau terapi kondisi akut pada penderita penyakit paru obstruksi berbagaimacam cara dan peralatan inhalasi telah dikembangkan dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya pemberian obat obatan dengan cara inhalasi. Kelebihan dari pemberian obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat terkontrol, terhindar dari efek lintas pertama. Lokasi penyuntikan adalah pada daerah paha vastus lateralis, ventrogluteal dengan posisi berbaring, dorsogluteal posisi tengkurap, atau lengan atas deltoid. Fungsinya sama dengan seperti dengan pemberian obat lainnya namun mempunyai daya effectivitas lebih tinggi dibandingkan melalui mulut oral. Pemberian obat melalui suntikan di bawah kulit dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau bagian dari bahu, paha sebelah luara, daerah dada, dan daerah sekitar umbilicus abdomen. Tehnik cara pemberian obat tehnik cara pemberian obat bagi setiap tenaga kesehatan yang dalam kesehariannya berhubungan dengan pemberian obat, maka tentunya tehnik dan macam cara pemberian obat harus sudah dikuasai secara benar dan tepat. Enteral oral, buccal, sublingual, atau rektal, atau lewat selang nasogastrik. Perlu dipahami bahwa tulisan diatas hanyalah sebuah contoh spo keperawatan tentang spo pemberian obat inhalasi dengan nebulizer anda dapat menambahkan atau mengurangi sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana serta aturan yang berlaku pada instansi anda. Terapi inhalasi menghantarkan obat dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Cara pemberian ini makin berkembang dan bnyak dipakai. Pemberian obat dengan menggunakan nebulizer sangatlah aman untuk bayi. Macammacam cara pemberian obat injections of science. Banyak alat devices dikembangkan dalam terapi inhalasi. Indah lailatul ifa khoridotul jayyidul fikri kristinawati leilita fatmawati akademi kesehatan rustida program diii keperawatan 20142015 kata pengantar puji syukur penulis panjatkan kepada allah swt atas berkah dan rahmatnya penulis telah berhasil menyusun makalah tentang pemberian obat secara. Terapi inhalasi adalah sistem pemberian obat dengan cara menghirup obat dengan bantuan alat tertentu, misalnya metered dose inhalers. Inhalasi memberikan pengiriman obat yang cepat melewati permukaan luas dari saluran nafas dan epitel paruparu, yang menghasilkan efek hampir sama cepatnya dengan efek yang di hasilkan oleh pemberian obat secara intravena. Terapi inhalasi masih menjadi pilihan utama pemberian obat yang bekerja langsung pada saluran napas terutama pada kasus asma dan ppok. Pemberian obat asma bisa dilakukan dengan cara perenteral, oral dan inhalasi. Terapi inhalasi adalah terapi dengan pemberian obat secara inhalasi. Pemberian per inhalasi adalah pernberian obat secara langsung ke dalam saluran nafas melalui. Pada anakanak dan orang dewasa pemberian bronkodilator dengan mdi dengan spacer dapat memberikan efek bronkodilatasi yang lebih baik.
Pemberian obat secara langsung ke dalam saluran nafas dengan melakukan penghisapan obat obat inhalasi bronkodilator anti inflamasi kortikosteroid nacl 3 %. Rute pemberian obat terutama ditentukan oleh sifat dan tujuan dari penggunaan obat sehingga dapat memberikan efek terapi yang tepat. Pemberian obat secara topikal adalah pemberian obat secara lokal dengan cara mengoleskan obat pada permukaan kulit atau membran area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan rectum. Terapi inhalasi pada asma anak supriyatno sari pediatri. Tujuan praktikum mahasiswa dapat mengenal cara dan rute pemberian obat, mengetahui pengaruh rute pemberian obat terhadap efek farmakologi, memahami konsekuensi praktis dari pengaruh rute pemberian obat, mengenal manifestasi berbagai efek obat yang diberikan. Pemberian obat secara sublingual dilakukan dengan cara diletakkan di bawah lidah, kemudian larut sehingga mudah diabsorbsi. Sebagian besar pengobatannya dengan rute pemberian obat secara inhalasi. Klasifikasi per oral po, sublingual secara suntikan parenteral intracutan, subcutan, intramuskuler, intravena rectal intra vaginal obat luar topikal, melalui paruparu inhalasi. Teknik pemberian obat melalui inhalasi ibu dan balita. Terapi inhalasi merupakan terapi dengan memanfaatkan uap hasil dari kerja mesin nebulizer. Pemberian obat dengan cara ini dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar, agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk saraf, misalnya pada bokong dan kaki bagian atas atau pada lengan bagian atas. Anestetik inhalasi bisa berupa gas atau cairan volatil mudah menguap.
Pemberian obat pada telinga, seperti tetes telinga atau salep. Menjelaskan dan memahami konsep dasar pemberian obat 2. Terapi inhalasi dapat menghantarkan obat langsung ke paruparu untuk segera bekerja. Inhalasi penyerapan obat yang diberikan dengan inhalasi ini dapat terjadi pada selaput mulut, tenggorokan dan pernafasan. Pemberian obat pada mata, seperti tetes mata dan salep. Terapi inhalasi merupakan teknik pemberian obat yang praktis dan langsung ke target organ. Pengetahuan dan ketrampilan dalam pemberian obat sebagai bagian dari penatalaksanaan medis terhadap pasien atau klien dibutuhkan untuk mencapai tujuan terapi. Inhalasi yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Hal ini dikarenakan obat dapat bekerja langsung pada saluran pernapasan akibat proses inhalasi. Hiperventilasi akan menaikkan ambilan anestetikum dalam alveolus dan hipoventilasi akan menurunkan ambilan alveolus. Obat yang diberikan secara sublingual tidak boleh ditelan, jika obat ditelan maka efek yang diinginkan tidak akan tercapai. Pemberian obat melalui jaringan intra kutan ini dilakukan di bawah dermis atau epidermis, secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventral.
Untuk mempercepat induksi diberikan obat anestesi yang kerjanya cepat dan kemudian diikuti oleh pemberian obat anestesi yang mudah menguap. Menjelaskan dan memahami obat obatan yang lazim digunakan dalam pelayanan kebidanan dan khasiat masingmasing obat obatan yang. Keuntungan dan keterbatasan pengobatan dengan rute inhalasi 3 c. Anestetik berupa gas memerlukan peralatan yang cocok untuk penyimpanan dan penggunaan. Pemberian obat seperti ini memungkinkan obat akan dilepas secara berkala dalam bentuk depot obat. Untuk pemberian obat melalui rute ini, obat harus diubah menjadi tetesan kecil di udara dikabutkan, aerosol supaya bisa dihirup dan diserap melalui membran mukosa tipis yang melapisi saluran hidung. Penggunaan kortikosteroid inhalasi dalam terapi asma natalia sugianti 078115060 pendahuluan asma merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya inflamasi peradangan kronis pada saluran pernafasan dengan ciriciri seperti serangan akut secara berkala, sesak nafas, mudah tersengalsengal, disertai batuk dan hipersekresi dahak, serta mengi pada pasien asma. Terapi inhalasi adalah cara pengobatan dengan cara memberi obat untuk dihirup agar dapat langsung masuk menuju paruparu sebagai organ sasaran obatnya.
Terapi inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran melalui penghisapan. Ada dua rute utama dari pemberian obat, enteral dan parenteral. Obat yang di berikan per oral biasanya membutuhkan waktu 30 sampai dengan 45 menit sebelum di absorbsi dan efek puncaknya di capai setelah 1 sampai dengan 1. Pemberian obat intramskular dilakukan dengan cara memasukan obat kedalam jaringan otot. Pemberian obat secara sublingual dilakukan dengan cara meletakkan obat di bawah lidah dan menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minumberbicara selama obat belum larut seluruhnya. Pemberian per inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui hirupan. Cara pemberian obat ditentukan terutama oleh sifatsifat obat misalnya, air atau kelarutan lipid, ionisasi, dll dan dengan tujuan terapi misalnya, keinginan onset cepat tindakan atau kebutuhan untuk administrasi jangka panjang atau pembatasan untuk situs lokal. Pemberian obat tetes hidung, cara memberikan obat pada hidung dengan tetes hidung. Pemberian per inhalasi adalah pernberian obat secara. Secara garis besar, obat anestesi inhalasi dibagi menjadi. Awitan kerja obat cepat dengan dosis minimal sehingga konsentrasi obat dalam darah sedikit, dan tentunya efek samping obatpun menjadi minimal. Alatalat inhalasi antara lain inhaler dosis terukur bertekanan, inhaler breath. Pemberian obat dari segi farmakokinetika dapat dibagi dua, yang pertama adalah pemberian secara langsung ke kompartemen yang mendistribusikan obat seperti pemberian suntikan intra vena seperti pada a1 dan b1, yang kedua adalah pemberian obat yang harus melewati membran sebelum mencapai kompartemen pendistribusi seperti a2 dan b2.
Kelemahan dari pemberian obat per oral adalah pada aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak dapat di pakai pada keadaan gawat. Saluran nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya, misalnya salbotamol ventolin, combivent, berotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen. Pada setiap rute pemberian obat memperlihatkan besar bioavailabilitas yang berbeda, seperti yang terlihat pada tabel berikut. Pemberian obat secara parenteral atau oral sering menimbulkan efek samping seperti gangguan gastrointestinal atau efek samping lain. Adalah obat yang cara pemberiannya melalui saluran pernafasan. Terapi inhalasi asma bronkial universitas indonesia. Terapi inhalasi pada asma anak universitas indonesia. Oral memberikan obat lewat mulut paling umum obat akan melalui jalur paling kompleks dan lama sampai pada organ target obat akan diserap di saluran cerna. Jendelapintu ditutup, pasang sketsel bila perlu mengatur posisi pasien, bisa duduk atau berbaring dengan kepala defleksi usahakan senyaman mungkindiganjal dengan bantal membersihkan kelopak mata dan bulu mata dengan kapas lembab dari sudut mata kearah hidung. Farmakologirute pemberian obat wikibuku bahasa indonesia.
Makalah tentang pemberian obat secara parenteral injeksi di susun oleh kelompok 8. Pantai indah kapuk hospital, jakarta alat inhalasi. Dengan demikian, efek samping dapat dikurangi dan jumlah obat yang perlu diberikan adalah lebih sedikit dibanding cara pemberian lainnya. Terapi inhalasi juga dapat diartikan sebagai suatu. Definisi terapi inhalasi juga dapat diartikan sebagai suatu pengobatan yang ditujukan untuk mengembalikan. Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Pemberian per inhalasi adalah pernberian obat secara langsung ke dalam saluran nafas melalui penghisapan.
Dosis obat untuk anak tentu berbeda dangan orang dewasa, obat obatan untuk nebulizer diantaranya adalah. Terapi inhalasi adalah pemberian obat yang dilakukan secara hirupan inhalasi dalam bentuk aerosol ke dalam saluran napas. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat. Kelompok obat ini dapat digunakan untuk induksi dan pemeliharaan anestesia dan mungkin dapat juga digunakan setelah induksi dengan anestetik intravena lihat 15. Makalah farmakologi tentang prinsip pemberian obat.
1008 870 936 430 1468 1295 1532 885 1664 600 688 281 1635 58 615 799 1648 704 1064 512 1498 131 638 876 415 1036 957 487 1117 454 1043 161 442 333 729 1016 217 1296 563 478